Makna Simbolik Dalam Budaya “Megengan” Sebagai Tradisi Menyambut Bulan Ramadhan Di Desa Blimbing Sari

Authors

  • Amalia Rohmatin Nazili Universitas Islam Majapahit
  • Mulia Putri Khasanah Universitas Islam Majapahit
  • Taswirul Afkar Universitas Islam Majapahit

DOI:

https://doi.org/10.59061/guruku.v2i3.682

Keywords:

Symbolic, Megengan, Month of Ramadan

Abstract

This article examines the symbolic meaning of the megengan tradition. The Megengan tradition is a ritual carried out before the month of Ramadan. This search was carried out in Blimbing Sari Village, Sooko District, Mojokerto Regency, East Java Province. The Megengan tradition in this hamlet has a unique implementation technique, namely Apem Cake, one of the obligatory dishes in the traditional tradition (Megengan People). As time goes by, many residents of Blimbing Sari Village continue to carry out these customs according to what was taught by the elders, while others apply a more practical approach. The meaning of the megengan traditional symbols for the people of Blimbing Sari Village can be studied by looking at existing events. Interviews, observations, and documents are some of the data sources used in qualitative research. Informant replies from interviews will be classified based on research objectives.

 

 

References

Derung, T. N. (2017). Interaksionisme Simbolik Dalam Kehidupan Bermasyarakat. SAPA: Jurnal Kateketik Dan Pastoral, 2(1).

Kastolani, & Yusuf, A. (2016). Relasi Islam dan Budaya Lokal. Jurnal Kontemplasi, 4(1), 52–53.

Marzuki. (2014). Tradisi Meugang dalam Masyarakat Aceh: Sebuah Tafsir Agama dalam Budaya. El Harakah: Jurnal Budaya Islam, 16(2), 207.

Putri, D. R., Wanti, R. S., Jannah, F. R., Kurniasih, A., & Nathassya, A. B. (2020). Eksistensi Kesenian Ta ’ Buthaan Serta Relasi Kuasa. Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial, 4(1), 24–42. https://journal.undiknas.ac.id

Ridho, A. (2018). Tradisi Megengan dalam Menyambut Ramadhan: Living Qur’an Sebagai Kearifan Lokal Menyemai Islam di Jawa. Jurnal Literasiologi, 1(2).

Ridho, A. (2019). Tradisi Megengan Dalam Menyambut Ramadhan (Living Qur’an Sebagai Kearifan Lokal Menyemai Islam di Jawa). Jurnal Literasiologi, 1(2), 24–48.

Somantri, G. R. (2015). Memahami Metode Kualitatif. Makara Human Behavior Studies in Asia, 9(2), 57–65.

Sugara, R. (2017). Reinterpretasi Konsep Bid’ah dan Fleksibilitas Hukum Islam Menurut Hasyim Asyari. As-Syariah, 19(1), 37–48.

Tricahyono, D. (2021). Tradisi Megengan dan Muatan Pendidikan Nilai sebagai Enrichment dalam Pembelajaran Sejarah di Kabupaten Trenggalek. Indonesian Journal of Social Science Education (IJSSE), 3(1), 1–9.

Usman, H., & Akbar, P. S. (2006). Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara.

PWMU.co. (2021). Megengan: Ziarah Kubur, Selamatan, dan Doktrin Syiah.

Published

2024-06-25

How to Cite

Amalia Rohmatin Nazili, Mulia Putri Khasanah, & Taswirul Afkar. (2024). Makna Simbolik Dalam Budaya “Megengan” Sebagai Tradisi Menyambut Bulan Ramadhan Di Desa Blimbing Sari. Guruku: Jurnal Pendidikan Dan Sosial Humaniora, 2(3), 21–27. https://doi.org/10.59061/guruku.v2i3.682