Pemetaan Pemanfaatan Lahan Pertanian Menjadi Lahan Terbangun di Kota Padang Panjang
DOI:
https://doi.org/10.59061/jsit.v8i2.1207Keywords:
Geographic Information System, Land Conversion, Padang Panjang City, Remote Sensing, Spatial AnalysisAbstract
This study aims to map the conversion of agricultural land into built-up areas in Padang Panjang City during the period 2019 to 2025. The transformation of agricultural land into built-up areas is driven by urbanization, population growth, and infrastructure development. The research method employed is spatial analysis based on Geographic Information Systems (GIS) and remote sensing, utilizing Landsat 8 and 9 satellite imagery processed using the supervised classification method and overlay analysis. The results indicate a significant decrease in paddy fields from 817.156 ha in 2019 to 562.264 ha in 2025, while residential areas increased from 414.442 ha to 702.863 ha over the same period. Accuracy assessment using the Confusion Matrix method yielded an overall accuracy of 92% with a Kappa coefficient of 0.85, categorized as very good. The study concludes that there is a significant conversion of agricultural land into built-up areas, highlighting the need for land-use control policies to prevent negative impacts on food security and environmental sustainability.
References
Agung, N. D. (2021). Pertumbuhan bisnis jual beli tanah di Yogyakarta: Tantangan dan peluang. Jurnal Bumi Indonesia, 7(3), 1-12.
Ariana, R. (2020). Sistem informasi geografis, tahapan kerja analisis spasial overlay (pp. 1-23).
Ariyanto, Y., Budiyono, B., & Zulkarnain, Z. (2015). Perubahan penggunaan lahan sawah menjadi permukiman di Kecamatan Pringsewu tahun 2010-2014. Jurnal Penelitian Geografi, 3(6), 248726.
Ati, A., Aldiansyah, S., Hasan, H., Windayani, W., Bahar, H., Saleh Qadri, M., Juryan Ladianto, A., & Putra, A. (2025). Perubahan penggunaan lahan dan tutupan lahan menggunakan metode maximum likelihood. Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi, 10(1), 80-89.
Badan Pusat Statistik (BPS). (2020). Statistik demografi dan ketahanan pangan.
Badan Standardisasi Nasional. (2010). SNI 7645:2010 Klasifikasi tutupan lahan. Badan Standardisasi Nasional, 1-28.
Budiman, M. A., Suminartika, E., & Esperanza, D. (2013). Penanggulangan hambatan bagi produktivitas petani Arjasari di musim kering. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689-1699.
Christian, Y., Asdak, C., & Kendarto, D. R. (2021). Analisis perubahan penggunaan lahan di Kabupaten Bandung Barat. Jurnal Teknotan, 15(1), 15. https://doi.org/10.24198/jt.vol15n1.3
Deri Yasta, R. (2019). Analisis perubahan penggunaan lahan sawah menjadi permukiman di Kecamatan Pegelaran Utara. Jurnal Penelitian Geografi, 1(1), 1-11.
Dewi, D. E. (2024). Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan lahan di Kota Padang. Jurnal Spasial, 9(1), 133-134. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2024.1086267
Eko, T., & Rahayu, S. (2015). Land use change and suitability for RDTR in peri-urban areas. Case Study: District Mlati. Jurnal Pembangunan Wilayah Dan Kota, 8(4), 330-340. https://doi.org/10.14710/pwk.v8i4.6487
Faizinia, M. V., Rusdi, M., Khalil, M., Sugianto, S., & Basri, H. (2023). Analisis indeks potensi lahan untuk pengembangan tanaman lahan kering di Kabupaten Pidie. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, 8(4), 722-730.
Khattak, M. S., & Rehman, S. (2015). Analisis perubahan penggunaan lahan menggunakan remote teknik penginderaan dan GIS: Studi kasus distrik Peshawar-Pakistan. 4, 375-382.
Kurniasari, Y. (2021). Singular value decomposition and discrete cosine transform: Application for Landsat satellite image enhancement. J. Sains Dasar, 2021(1), 16-23.
Monsaputra, M. (2023). Analisis perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi perumahan di Kota Padang Panjang. Jurnal Tunas Agraria, 8(2), 20084-20095. https://doi.org/10.31002/jta.v8i2.16974
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Jurnal Sains dan Ilmu Terapan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.














