Dampak Kebijakan Kerja Sama Luar Negeri Terhadap Otonomi Daerah di Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.59061/jsit.v3i2.28Abstract
Abstrak
Penelitian ini akan membahas dampak kebijakan kerjasama luar negeri terhadap otonomi daerah di Indonesia. Perkembangan hubungan internasional yang semakin kompleks (Globalisasi) membuka peluang bagi wilayah-wilayah di Indonesia untuk melakukan kerja sama dengan negara lain. Keberadaan otonomi daerah di Indonesia memberikan peluang bagi daerah untuk berkolaborasi antar kota atau provinsi dalam dan luar negeri. Masa globalisasi memberikan perubahan terhadap pola pikir dan tatanan kehidupan masyarakat dan negara. Jika sebelum adanya globalisasi skala konsep masyarakat hanya terbatas pada suatu wilayah tertentu dalam suatu negara akan tetapi sekarang semakin meluas menjadi masyarakat internasional (International Comunity). Konsep wilayah tidak hanya tercakup dalam satu kawasan (Region-state) tetapi lintas kawasan (regionalisme) selama hal itu dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat internasional. Kondisi ini memberikan peluang baru bagi daerah di Indonesia dalam kerja sama luar negeri. Bentuk kerja sama yang dilakukan dalam bentuk sister city dan sister provinsi. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data perpustakaan. Data yang diperoleh dianalisis dan gejala terkait.Penelitian ini menggunakan pendekatan behavioralisme oleh Karl Deutsch dan teori pembuatan kebijakan luar negeri oleh K.J. Holsti. Kebijakan kerjasama luar negeri memberikan dampak yang cukup baik terhadap pembangunan dan investasi di masa otonomi daerah di indonesia.
Kata kunci: Pembuatan Kebijakan Luar Negeri, Kesempatan, Kerjasama, Otonomi Daerah
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2020 Jurnal Sains dan Ilmu Terapan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.