Tugas dan Fungsi DPRD Kabupaten Sidoarjo dalam Menampung dan Menyalurkan Aspirasi Masyarakat Secara Efektif

Nabilah Shafa Rofiah; Galih Wahyu Pradana

doi:10.59061/dinamikapublik.v3i3.1140

Authors

Nabilah Shafa Rofiah Universitas Negeri Surabaya
Galih Wahyu Pradana Universitas Negeri Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.59061/dinamikapublik.v3i3.1140

Keywords:

Civic Participation, DPRD, Local Democracy, Public Aspirations, Sidoarjo Regency

Abstract

This study aims to analyze the role of the Regional House of Representatives (DPRD) of Sidoarjo Regency in collecting public aspirations as part of local democratic practices. As a legislative body, DPRD holds the responsibility of absorbing and responding to public input through mechanisms such as reses, community meetings, and digital platforms. Using a descriptive qualitative approach, data were gathered through interviews, observations, and documentation. The findings indicate that although DPRD has established formal systems for collecting public input, their implementation remains suboptimal. Challenges include limited access for communities in remote areas, a lack of initiative from legislators in establishing active communication, and weak follow-up on collected aspirations. Many public inputs are documented but fail to influence concrete policy decisions, resulting in the erosion of public trust in the legislative process. Furthermore, the study highlights that the aspiration-gathering process often lacks transparency, and community participation is frequently symbolic rather than substantive. This disconnect between the DPRD and constituents undermines the legitimacy of local policymaking. To address these issues, the study recommends that DPRD optimize the use of digital media and outreach programs to bridge communication gaps, particularly in underserved areas. In addition, there is a need to institutionalize follow-up mechanisms that ensure public input is not only recorded but also translated into meaningful action plans or policy recommendations. Strengthening internal capacity, increasing public access to legislative activities, and promoting accountability are essential steps toward a more responsive and inclusive governance system. These efforts are crucial to support the development of public policies that are participatory and aligned with the real and diverse needs of Sidoarjo residents. Future research is suggested to evaluate the long-term impact of such reforms on public satisfaction and trust in legislative institutions.

References

Afifuddin, M. (2020). Membumikan pengawasan pemilu: Mozaik pandangan dan catatan kritis dari dalam. Elex Media Komputindo.

Aisyah, R. S. (2022). Pengantar pemerintahan daerah: Kajian teori, hukum dan aplikasinya. Sinar Grafika.

Aswela, H. (2022). Strategi komunikasi politik anggota DPRD dalam menyerap aspirasi masyarakat. Jurnal Komunikasi Politik, 5(2), 113–125.

Aziz, M. R. (2023). Peran dan implementasi DPR sebagai bentuk checks and balances terhadap kebijakan kepala otorita IKN. Jurnal Konstitusi & Demokrasi, 3(2), 3–12.

Dian, R. A. (2023). Efektivitas fungsi aspirasi DPRD dalam perspektif keterbukaan informasi publik. Jurnal Administrasi dan Kebijakan Publik, 12(1), 55–67.

Fahmi, K. (2010). Prinsip kedaulatan rakyat dalam penentuan sistem pemilihan umum anggota legislatif. Jurnal Konstitusi, 7(3), 119–160.

Hamsyah, H. (2024). Implementasi prinsip penetapan daerah pemilihan demokratis terhadap penyelenggaraan pemilihan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Polewali Mandar tahun 2024 (Disertasi, IAIN Parepare).

Handayani, S. (2024). Strategi peningkatan pelayanan publik di Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (Disertasi, STPMD "APMD").

Iskandar, D. J. (2017). Pentingnya partisipasi dan peranan kelembagaan politik dalam proses pembuatan kebijakan publik. Jurnal Ilmu Administrasi: Media Pengembangan Ilmu dan Praktek Administrasi, 14(1), 17–35.

Kondologit, H. R. (2021). Partisipasi politik lokal dan relevansinya dalam penguatan DPRD di wilayah adat. Jurnal Politik Lokal, 3(2), 45–59.

Lailatus, S. R. (2023). Tingkat partisipasi perempuan dalam proses Musrenbang desa. Jurnal Pembangunan Sosial, 5(1), 100–112.

Mawardi, A. (2020). Akuntabilitas DPRD dalam menyerap dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat. Jurnal Legislasi dan Kebijakan Daerah, 4(2), 211–223.

Ridha, F. (2019). Analisis pengelolaan dana desa dalam meningkatkan perekonomian masyarakat di Kecamatan Langsa Kota (Disertasi, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara).

Rohmah, N. L. (2021). Efektivitas forum Musrenbang sebagai wadah aspirasi masyarakat. Jurnal Tata Kelola Pemerintahan, 2(1), 33–41.

Setiawan, I. (2024). Pengawasan pemerintahan dalam ulasan teori dan praktek. CV. Rtujuh Media Printing.

Shofiana, P. B. (2023). Partisipasi masyarakat lokal dalam pengembangan desa wisata pesona Wanajaya Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi (Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).

Subhan, A., & IP, S. (2010). Pola kampanye pemilu legislatif pasca putusan Mahkamah Konstitusi mengenai penetapan calon terpilih berdasarkan suara terbanyak. Jurnal Konstitusi, 3, 45–60.

Sudrajat, A. (2016). Demokrasi Pancasila dalam perspektif sejarah. Mozaik: Kajian Ilmu Sejarah, 8(1), 15–30.

Sugiyono. (2017). Metode penelitian kualitatif, kuantitatif dan R&D. Alfabeta.

Sulistyo, B. (2022). Model efektivitas fungsi legislasi DPRD dalam perspektif good governance. Jurnal Ilmu Pemerintahan, 9(2), 95–110.

Susanto, M. I. (2019). Kedudukan hukum people power dan relevansinya dengan hak kebebasan berpendapat di Indonesia. Volksgeist: Jurnal Ilmu Hukum dan Konstitusi, 225–237.

Tohirin, A. (2021). Komunikasi politik dan hubungan legislatif-eksekutif di daerah. Jurnal Demokrasi dan Otonomi Daerah, 6(1), 61–75.

Yasin, R. (2022). Hak konstitusional penegakan hak politik pemilih dalam Pemilu Serentak 2024 berdasarkan konstitusi: KPU, Bawaslu, DKPP, dan MK. Jurnal Bawaslu Provinsi Kepulauan Riau, 4(2), 186–199.

Yusuf, I. (2023). Kolaborasi aktif DPRD dan masyarakat sipil dalam proses legislasi di daerah. Jurnal Partisipasi Politik Lokal, 7(1), 121–134.