Pengaruh Persentase Perekat terhadap Pembuatan Biobriket dari Pelepah Sawit dan Tempurung Kelapa

Authors

  • Nina Veronika Politeknik Kampar

DOI:

https://doi.org/10.59061/jsit.v7i1.974

Keywords:

Briquettes, Palm Fronds, Coconut Shells

Abstract

Energy demand in the world, especially Indonesia, continues to increase, while the supply of fossil fuels is decreasing. Alternative energy can be created through outputs from agricultural products, both in the form of cultivated plants, as well as those sourced from agricultural residues (biomass) which do have a fairly high sustainability value. Palm fronds are one of the biomass wastes produced from the palm oil industry, containing cellulose and other substances that can be utilised as a source of energy, by processing them into briquettes. Coconut shells also contain cellulose and substances that can be utilised as one of the energy sources that can be processed into briquettes. This study aims to determine the process of making briquettes, knowing the effect of variations in the percentage of adhesive on the briquettes produced, knowing whether the products produced are in accordance with SNI. The research stage consists of: preparation of raw materials, charring, mixing adhesives, printing, and drying briquettes. Variations in the percentage of adhesive used are 15%, 20%, 25%. 

References

Arifin, Z., Hantarum, dan Nuriana, W. (2018). Pengaruh Perekat Pembuatan Briket Limbah Kayu Sengon Terhadap Kerapatan, Kadar Air dan Nilai Kalor. Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya.

Badan Standardisasi Nasional. (2000). Briket arang kayu. SNI 01-6235-2000. Jakarta.

Bema E. S., Hamzah F., dan Zalfiatri Y. (2021). Karakterististik Briket dari Arang Daun Kelapa Sawit dan Arang Cangkang Biji Karet dengan Perekat Tapioka. Jurnal SAGU. Jurusan Teknologi Pertanian. Universitas Riau. 20 (1): 1-7.

Eka Putri, R., & Andasuryani, A. (2017). Studi Mutu Briket Arang Dengan Bahan Baku Limbah Biomassa. Jurnal Teknologi Pertanian Andalas. 21(2), 143.

Elkius,Y. N. (2023). Produksi Biobriket Dari Bahan Baku Limbah Daun Kelapa Sawit Dengan Variasi Jenis Perekat.

Fachry, R. A., I. S. Tuti, Y. D. Arco dan N. Jasril. (2010). Mencari suhu optimal proses karbonisasi dan pengaruh campuran batubara terhadap kualitas briket eceng gondok. Jurnal Teknik Kimia. Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya. Vol. 17 (2): 55-67.

Faijah., Fadilah, R., dan Nurmila (2020). Perbandingan Tepung Tapioka dan Sagu pada Pembuatan Briket Kulit Buah Nipah (Nypafruticans). Jurnal pendidikan Teknologi Pertanian. 6(2). Universitas Negeri Makassar.

Ferguson. (2012). “Briquette Businesses in Uganda The potential for briquette enterprises to address the sustainability of the Ugandan biomass fuel marke,” in GVEP International.

Gumbira S. (1996). Penanganan dan Pemanfaatan Limbah Kelapa Sawit, Trubus Agriwidya.

Hartoyo J., Gustan Pari, dan Jeni Hendra. (1990). Beberapa Sifat Fisik dan Kimia Briket Arang Aktif. Jurnal Penelitian Hasil Hutan. 7 (2). Bogor.

Haryadi. (2006). Teknologi Pengolahan Beras. Yogyakarta: Penerbit UGM Press.

Heny Anizar, Evi Sribudiani, Sonia Samadona. (2020). Pengaruh perekat tapioka dan sagu terhadap kualitas briket arang kulit nipah. Vol 16 No.1. Fakultas Pertanian Universitas Riau.

Indriyatmoko.,Hutabarat, B., dan Pratiwi, D.K. (2010). Prospek Penggunaan Briket Batubara Sebagai Bahan Bakar Pengganti Minyak dan Gas. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya.

Kahariayadi A., et.al. (2015). Kualitas Arang Briket Berdasarkan Presentase Arang Batang Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) dan Arang Kayu Laban (Vitex Pubessens Vahl). Jurnal Hutan Lestari. Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura. 3 (4): 561-568.

Kalsum, U. (2016). Pembuatan Briket Arang Dari Campuran Limbah Tongkol Jagung, Kulit Durian Dan Serbuk Gergaji Menggunakan Perekat Tapioka. Program studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Palembang. Vol. 1 No. 1.

Koswara, S, (2009), Teknologi Pengolahan Singkong, Bahan Kuliah: Teknologi Pangan, Universitas Muhammadiyah Semarang.

Kurdiawan, Z. Y. dan Erlangga, M. (2012). Pemanfaatan Limbah Sekam Padi Menjadi Briket Sebagai Sumber Energi Alternatif Dengan Proses Karbonisasi Dan Non-Karbonisasi. Wastewater Treatment Lab, Chemical engineering, Institut Teknologi Surabaya.

Kurniawan, A. (2008). Superkarbon Sebagai Alternative Energi Bahan Bakar Pengganti Minyak Tanah Briket Arang dari Sampah Dan Limbah Pertanian. Penebar Swadaya: Yogyakarta.

Lestari, L. (2010). Analisis Kualitas Briket Arang Tongkol Jagung yang Menggunakan Bahan Perekat Sagu dan Kanji. Jurnal Aplikasi Fisika.Vol 6 No.2 : 93-96.

Muzi, I., dan Mulasari, S. A. (2014). Perbedaan konsentrasi perekat antara briket bioarang tandan kosong sawit dengan briket bioarang tempurung kelapa terhadap waktu didih air. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8(1), 1-10.

Nawawi M. A. (2017). Pengaruh Suhu dan Lama Pengeringan Terhadap Karakteristik Briket Arang Tempurung Kelapa. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.

Nuwa, P. (2018). Tepung Tapioka Sebagai Perekat Dalam Pembuatan Arang Briket. Staf Pengajar Jurusan Kahutanan Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya. Vol. 3 No. 1.

Pane, J. P., Junary, E., dan Herlina, N. (2015). Pengaruh Konsentrasi Perekat Tepung Tapioka dan Penambahan Kapur dalam Pembuatan Briket Arang Berbahan Baku Pelepah Aren (Arenga pinnata). Jurnal Teknik Kimia USU, 4(2), 32-38.

Pari, G. (2002). Industri Pengolahan Kayu Teknologi Alternatif Pemanfaatan Limbah [makalah filsafah sains]. Bogor. Institut Pertanian Bogor.

Rahmadani, et.al. (2017). Pembuatan Briket Arang Daun Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) dengan Perekat Pati Sagu (Metroxylon sago Rott.). JOM. Faperta UR. 4 (1): 1-11.

Rahmawati, S., Sri Wahyuni., & A. Khaeruni. (2019). Pengaruh Modifikasi terhadap Karakteristik Kimia Tepung Sagu Termodifikasi: Studi Kepustakaan. Jurnal Sains dan Teknologi Pangan 4(2) Tahun 2019: 2096- 2103.

Sinaga, J. M. (2023). Pengaruh Variasi Jumlah Bahan Perekat Dalam Pembuatan Biobriket Dari cangkang Dan Pelepah Sawit.

Sugiyati. F. Y. et al. (2021). Karakteristik Briket Arang Akasia Daun Kecil (Acacia auliculiformis) dan Arang Alaban (Vitex pubescens VHAL). Jurnal Sylva Scienteae. Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat. 4 (2): 274-284.

Sulistyaningkarti, Lilih dan Utami, Budi. (2017). Pembuatan Briket Arang dari Limbah Organik Tongkol Jagung dengan Menggunakan Variasi Jenis dan Persentase Perekat. Jurnal Kimia dan Pendidikan Kimia. 2(1), 43-53.

Supriyanto., dan Merry. (2010). Studi Kasus Energi Alternatif Briket Sampah Lingkungan Kampus Polban Bandung. Seminar Nasional Teknik Kimia: Yogyakarta.

Suryani, Indah., U, M. Yusuf Permana., Dahlan, M. Hatta. (2012). Pembuatan Briket Arang dari Campuran Buah Bintaro dan Tempurung Kelapa Menggunakan Perekat Amilum. Jurnal Teknik Kimia, 18(1), 24-29.

Suryaningsih & Pahleva. (2020). Analisis Kualitas Briket Tandan Kosong dan Cangkang Kelapa Sawit dengan Penambahan Limbah Plastik Low Density Polyethylene (LDPE) Sebagai Bahan Bakar Alternatif. Jurnal Material dan Energi Indonesia. Departemen Fisika FMIPA Universitas Padjadjaran. 10 (01): 27-36.

Susantini, N. N. M., dan Oktariani Rohmi. (2021). Pemanfaatan Sludge dengan Campuran Black Liqour dan Tempurung Kelapa sebagai Bahan Pembuatan Biobriket, Bekasi. Journal of Applied Science. 3 (1): 011-019.

Syarief Akhmad., et al. (2021). Pengaruh Variasi Komposisi dan Jenis Perekat terhadap Sifat Fisik dan Karakteristik Pembakaran Briket Limbah Arang Kayu Alaban (Vitex pubescens VAHL)-Sekam Padi (Oryza sativa L.). Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah. Universitas Lambung Mangkurat Kalimantan Selatan. Vol 6 No. 1.

Syarifudin., Zaman, Badrus., Indriyani., Erga. A. Stevie., dan Natalia, H. Bunga. (2015). The Utilization of Bottom Ash Coal for Briquette Products by Adding Teak Leaves Charcoal, Coconut Shell Charcoal, and Rice Husk Charcoal. Waste Tech, 3(1), 14-21.

Triono, (2006). Karakteristik briket arang dari campuran serbuk gergajian kayu Afrika (Maesposis eminii Engl) dan sengon (Paraserianthes falcataria L., Nielsen) dengan penambahan tempurung kelapa (Cocos nucifera L.) Skripsi. Institut Sebagai Perekat”.3. Hal 57.

Ufi, M. N. (2007). Pemanfaatan limbah daun kelapa sawit sebagai briket bahan bakar alternatif. Tesis Universitas Hasanuddin. Makassar.

Utami, B., dan Permatasari I.Y. (2015). Pembuatan dan Karakteristik Briket Arang dari Limbah Tepung Kemiri. Seminar Nasional Kimia, Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA –UNY.

Widowati. (2003). Pengaruh proses pembuatan karbon aktif terhadap komposisi kimia karbon aktif. Semarang.

Downloads

Published

2024-12-30

How to Cite

Nina Veronika. (2024). Pengaruh Persentase Perekat terhadap Pembuatan Biobriket dari Pelepah Sawit dan Tempurung Kelapa. Jurnal Sains Dan Ilmu Terapan, 7(1), 82–97. https://doi.org/10.59061/jsit.v7i1.974

Similar Articles

1 2 3 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.